Pada hari Jumat, 15 November 2024, menjadi hari spesial bagi para pelajar, mahasiswa, dan pendidik di Surabaya yang memiliki antusiasme terhadap budaya Jepang. Bertempat di Auditorium Gedung R. Ing Soekonjo lantai 6 Universitas 17 Agustus Surabaya, acara bertajuk “Nonton dan Bedah Film Jepang Egakai ‘Where I Belong'” diselenggarakan dengan penuh semangat. Acara ini mengundang komunitas pembelajar Bahasa Jepang dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk siswa-siswi Komunitas Bahasa Jepang SMK Negeri 6 Surabaya, pelajar dari berbagai SMA/K se-Kota Surabaya, hingga mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang Universitas 17 Agustus Surabaya. Film Egakai ‘Where I Belong’ yang ditayangkan dalam acara ini memiliki tema yang mendalam dan relevan, yaitu perjalanan menemukan jati diri, konflik budaya, dan pentingnya menghargai nilai-nilai tradisional dalam kehidupan modern. Dengan alur cerita yang menyentuh hati dan visual sinematik yang memukau, film ini membawa para peserta pada perjalanan emosional yang sarat makna. Kegiatan dimulai pukul 09.00 pagi dengan sambutan hangat dari perwakilan Universitas 17 Agustus Surabaya. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman lintas budaya dan memanfaatkan seni film sebagai media edukasi yang efektif. Kehadiran Ibu Dewi Purbayani, pendamping dari SMK Negeri 6 Surabaya, menambah nilai edukasi acara ini. Beliau memberikan arahan yang membantu peserta memahami bagaimana budaya Jepang dapat menjadi sumber inspirasi sekaligus pelajaran hidup. Sesi penayangan film berlangsung dalam suasana khidmat. Setiap peserta tampak fokus menikmati alur cerita yang kaya emosi, penuh konflik, dan solusi yang membangun. Banyak peserta yang mengaku merasa terhubung dengan karakter utama yang berjuang mencari identitasnya di tengah persimpangan budaya. Momen-momen emosional dalam film ini bahkan memancing air mata bagi sebagian peserta, menunjukkan betapa kuatnya daya tarik cerita yang disampaikan. Setelah film selesai, acara dilanjutkan dengan sesi bedah film. Diskusi ini dipandu oleh narasumber yang berpengalaman dalam kajian budaya Jepang dan sinema, yang mengupas pesan-pesan tersirat dalam film. Peserta diajak untuk mendalami elemen cerita, tema budaya, dan bagaimana nilai-nilai yang diangkat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Lebih dari sekadar menonton, kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan interaktif. Peserta tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi juga diajak untuk terlibat aktif dalam diskusi. Sesi bedah film menjadi ajang berbagi perspektif, di mana para siswa, mahasiswa, dan pendidik mengemukakan pendapat mereka. Banyak peserta yang terinspirasi oleh penggambaran budaya Jepang dalam film ini. Mereka belajar bagaimana tradisi tetap dapat dipertahankan di tengah modernisasi, serta bagaimana konflik antar generasi dapat diatasi melalui dialog dan pengertian. Nilai-nilai ini menjadi pelajaran penting bagi peserta dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik sebagai pelajar maupun individu yang ingin berkontribusi kepada masyarakat. Sebagai pendamping kegiatan, Ibu Dewi Purbayani, S.Pd, selaku staf kesiswaan SMK Negeri 6 Surabaya, dengan bijaksana memberikan panduan kepada siswa SMK Negeri 6 Surabaya untuk berani mengemukakan pendapat mereka dalam diskusi. Hal ini menjadi pengalaman yang sangat berarti, terutama bagi siswa yang ingin melatih kemampuan berbicara di depan umum dan berpikir kritis. Selain itu, interaksi lintas jenjang antara siswa SMA/K dan mahasiswa menciptakan suasana kolaboratif yang kaya manfaat. Peserta saling bertukar pengalaman, membangun jaringan pertemanan baru, dan memperkuat komunitas pembelajar Bahasa Jepang di Surabaya. Acara ini juga membuka peluang bagi kolaborasi di masa depan antara institusi pendidikan yang hadir. Kegiatan “Nonton dan Bedah Film Jepang Egakai ‘Where I Belong'” ini tidak hanya memperkaya wawasan budaya peserta, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting tentang identitas, toleransi, dan penghargaan terhadap keberagaman. Antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta adalah bukti bahwa generasi muda kita memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Semoga acara ini menjadi langkah awal dari lebih banyak kegiatan kolaboratif yang mampu menyatukan pelajar, mahasiswa, dan pendidik dalam semangat belajar dan berbagi. Bersama, mari kita bangun masa depan yang lebih baik dengan menjadikan budaya sebagai jembatan yang menghubungkan kita semua.